Rangkuman Materi Kelas 6 Tema 1 Subtema 2
PPKn KD 3.1 dan 4.1
Pengamalan Sila Keempat dalam Kehidupan
Bunyi sila keempat Pancasila adalah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila keempat Pancasila dilambangkan dengan kepala banteng. Sebelumnya kita telah belajar tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila. Berikut contoh pengamalan nilai-nilai Pancasila sila keempat.
- Menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah hingga tercapai suatu kemufakatan. Contoh: peserta didik kelas VI SD Negeri Tingkis akan mengadakan rekreasi pada liburan semester gasal. Objek-objek wisata yang akan dikunjungi dibicarakan dengan guru dan seluruh peserta didik kelas VI SD Negeri Tingkis hingga mencapai mufakat.
- Tidak beradu pendapat dengan emosi saat musyawarah atau rapat. Sampaikan pendapat dengan baik dan sopan, serta hargai pendapat orang lain
- Pemilihan ketua kelas bisa dimusyawarahkan. Jika tidak tercapai mufakat, dapat diterapkan metode voting, yaitu pemilihan berdasarkan hasil suara terbanyak. Kandidat yang hanya mendapatkan suara sedikit harus menerima kekalahan dengan lapang dada dan ikhlas. Mereka yang kalah mengucapkan selamat kepada yang menang. Mereka yang kalah tidak sakit hati dan bersedih.
Pengamalan Sila Kelima dalam Kehidupan
Bunyi sila kelima Pancasila adalah Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima Pancasila dilambangkan dengan padi dan kapas. Berikut contoh pengamalan nilai-nilai Pancasila sila kelima.
- Persamaan hak dan kewajiban di sekolah. Contohnya adalah setiap peserta didik harus melaksanakan piket membersihkan ruangan kelas sesuai jadwal.
- Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Contohnya ketika akan jajan di kantin sekolah, di tengah jalan kamu melihat ada temanmu yang membutuhkan pertolongan, maka kamu harus menolong temanmu tersebut.
- Mendahulukan membantu ayah dan ibu daripada bermain
Materi Pembelajaran Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 6 Tema 1 Subtema 2
Bahasa Indonesia KD 3.1 dan 4.1
Teks Investigasi
Bacalah teks investigasi berikut!
Kucing Hewan Peliharaan
Hewan peliharaan adalah hewan yang dipelihara sebagai teman sehari-hari manusia. Hewan peliharaan berbeda dari hewan ternak, yang dipelihara untuk kepentingan ekonomi atau untuk melakukan tugas tertentu. Hewan peliharaan dipelihara hanya sebagai hiburan saja. Hewan peliharaan yang populer biasanya adalah hewan yang memiliki karakter setia pada majikannya atau memiliki penampilan yang menarik. Pada umumnya, hewan yang paling banyak dipelihara adalah kucing, kelinci, anjing, burung, ikan, dsb.
Kucing merupakan salah satu hewan yang dipelihara untuk dinikmati keindahan bulunya serta tingkahnya yang lucu. Alasan orang memelihara kucing adalah karena kucing adalah hewan yang lucu. Beberapa jenis kucing memiliki bulu-bulu yang menarik sehingga orang semakin berminat untuk menjadikan kucing sebagai hiburan di rumah. Kucing peliharaan bisa dilepas di halaman terbuka atau di dalam rumah. Tak lupa memberi makan dan memandikannya secara teratur. Selain itu, agar terhindar dari penyakit, sebaiknya si pemilik juga memperhatikan kebersihan kandangnya dan juga harus rutin memeriksakan ke dokter.
Ciri-ciri teks laporan investigasi secara lengkap
- Struktur laporan terdiri dari definisi umum, deskripsi bagian, dan kesimpulan.
- Memuat informasi berdasarkan fakta-fakta.
- Fakta ditulis berdasarkan hasil penelitian/ investigasi/ pengamatan/ wawancara yang telah dilakukan.
Menentukan kesimpulan suatu teks
Kesimpulan adalah sebuah pernyataan yang merangkum isi dari sebuah paragraf atau sebuah teks. Dengan membaca kesimpulan kita mengetahui gambaran dari sebuah paragraf atau teks. Cara menentukan kesimpulan: menentukan ide pokok atau kata kunci dari tiap-tiap paragraf lalu merangkum ide pokok atau kata kunci menjadi sebuah kesimpulan. Caranya adalah dengan merangkai kata kunci dengan kalimat-kalimat penjelas yang ada dalam sebuah paragraf.
Materi Pembelajaran Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 6 Tema 1 Subtema 2
IPA KD 3.1 dan 4.1
Perkembangbiakan Hewan
Perkembangbiakan hewan dibedakan menjadi dua macam, yaitu perkembangbiakan hewan secara generatif dan vegetatif.
1. Perkembangbiakan Hewan secara Generatif.
Perkembangbiakan hewan secara generatif adalah perkembangbiakan yang terjadi melalui proses pembuahan. Pembuahan terjadi karena adanya peleburan sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum). Perkembangbiakan hewan secara generatif dibedakan menjadi tiga jenis yaitu bertelur, melahirkan, dan bertelur-melahirkan.
a. Bertelur (Ovipar)
Embrio berkembang di dalam telur dan keluar dari induknya masih dalam bentuk telur. Selanjutnya, telur-telur tersebut dierami oleh induknya sampai menetas. Contoh hewan ovipar adalah ikan, katak, berbagai jenis burung (unggas/aves), beberapa jenis reptil (cecak, tokek, penyu) dsb.
b. Melahirkan/ beranak (Vivipar)
Embrio berkembang biak di dalam rahim induknya. Hewan ini disebut juga hewan mamalia. Contoh hewan Vivipar adalah sapi, kambing, kucing, kelelawar, paus, lumba-lumba, dll.
c. Bertelur-melahirkan (Ovovivipar)
Hewan ovovivipar bertelur dan embrionya berkembang di dalam tubuhnya hingga menetas. Setelah menetas, individu baru tersebut keluar dari tubuh induknya. Contoh hewan ovovivipar adalah ular boa, ular piton, beberapa jenis kadal, kalajengking, dll.
2. Perkembangbiakan Hewan secara Vegetatif
Perkembangbiakan hewan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan hewan tanpa melalui proses pembuahan.
a. Membelah diri
Hewan yang berkembang biak dengan cara membelah diri adalah jenis protozoa (hewan bersel satu). Pembelahan hewan tersebut yaitu membelahnya sel dalam hewan membentuk individu baru. Contohnya amoeba dan paramecium.
b. Fragmentasi
Fragmentasi adalah pembentukan individu baru dari bagian potongan tubuhnya. Contoh hewan yang berkembang biak dengan fragmentasi adalah planaria (cacing pipih).
c. Tunas
Hewan yang berkembang biak dengan cara tunas akan menghasilkan individu baru dari tunas yang tumbuh dan melepaskan diri dari tubuhnya. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara tunas adalah hydra dan anemon laut.
Pada awalnya hydra memiliki tunas kecil, kemudian tunas tersebut tumbuh hingga besar melekat pada induknya. Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dan menjadi hydra yang baru.
Materi Pembelajaran Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 6 Tema 1 Subtema 2
IPS KD 3.4 dan 4.4
Karakteristik Ekonomi di Negara ASEAN
Ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam. Sebagian besar masyarakat di negara Asia Tenggara mendiami daerah pedesaan karena mayoritas mata pencaharian masyarakatnya adalah dari sektor agraris.
1. Indonesia
Indonesia dikenal kaya akan keanekaragaman sumber daya alam serta letak geografisnya yang strategis. Indonesia telah mengenal perdagangan internasional jauh sebelum negara Indonesia terbentuk. Sejak zaman pemerintahan kerajaan di Nusantara, nenek moyang kita telah menjalin hubungan dagang dengan bangsa-bangsa Cina, India, Arab, dan Eropa. Komoditas saat itu adalah hasil pertanian, terutama padi dan rempah-rempah. Akan tetapi, hasil-hasil pertanian tersebut telah diolah terlebih dahulu dan menghasilkan barang-barang produk industri, seperti tekstil dan pakaian jadi, sepatu, meubel, serta berbagai barang kerajinan. Indonesia mempunyai potensi dan peluang industri yang cukup besar. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki unsur-unsur penunjang pelaksanaan industri diantaranya sebagai berikut.
- Memiliki sumber daya manusia sebagai tenaga kerja yang berlimpah.
- Pangsa pasar terbuka luas, baik untuk dalam maupun luar negeri.
- Memiliki ketersediaan bahan mentah dan bahan baku.
- Memiliki fasilitas pendukung, misalnya pelabuhan laut dan udara.
Komoditas ekspor utama Indonesia adalah minyak bumi, gas bumi, produk tekstil, produk kayu. Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris. Selain pertanian dan minyak bumi, Indonesia juga mengandalkan sektor pariwisata dalam peningkatan perekonomiannya.
2. Malaysia
Industri yang berkembang di Malaysia adalah industri pengolahan bahan mentah, seperti industri pengolahan makanan, pemotongan kayu, pengolahan karet, pengolahan minyak kelapa sawit, tekstil, dan berbagai barang kerajinan. Sekarang ini, Malaysia telah memproduksi komponen elektronik, berbagai produk olahan minyak bumi, serta otomotif. Tingginya upah buruh di Malaysia menjadikan negara ini menjadi tujuan para tenaga kerja dari luar negeri, seperti dari Indonesia, Vietnam, atau Filipina. Kegiatan perdagangan luar negeri masih didominasi komoditas bahan mentah, seperti minyak dan gas alam, kelapa, kelapa sawit olahan, karet, timah putih, dan berbagai jenis kayu.
3. Singapura
Singapura adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang diakui sebagai anggota NIC's (New Industrial Countries). Pengelolaan industri sudah mengarah pada pengolahan bahan produksi dengan sistem mekanisasi dan komputerisasi, sehingga sifat industrinya padat modal. Letak Singapura yang sangat strategis membuat sektor perdagangan dan jasa berkembang sangat cepat, bahkan terbesar di Asia Tenggara. Singapura menyediakan berbagai fasilitas penerbangan dan pelabuhan laut dengan lengkap, sehingga menjadikannya sebagai tempat singgah sementara (transit) kapal-kapal atau pesawat dari berbagai maskapai yang hendak melanjutkan perjalanannya.
Perekonomian di Singapura ditunjang oleh industri perdagangan, elektronik, kilang minyak, pengolahan karet, makanan dan minuman.
4. Filipina
Industri yang berkembang di Filipina masih didominasi industri pengolahan hasil-hasil alam, seperti pengalengan ikan, pengemasan madu, serta bentuk-bentuk pengolahan makanan lainnya. Selain hasil-hasil pertanian, kegiatan pertambangan juga memegang peranan penting. Industri pertambangan di Filipina yaitu pertambangan tembaga di daerah Luzon dan Mindanau; emas dan perak di bagian tenggara Luzon, Cebu, dan Bognito; serta bijih besi di Cebu, Luzon, dan Mindanau. Komoditas Filipina yang dapat dikembangkan dalam dunia perdagangan internasional adalah berbagai hasil pertanian, seperti serat manila, gula, kopra, buah-buahan, dan berbagai jenis kayu hutan. Filipina adalah negara penghasil kopra terbesar di dunia.
5. Brunei Darussalam
Industri utama Brunei Darussalam adalah industri minyak. Selain itu, terdapat juga industri gas alam. Penambangan minyak dan gas alam ini dilakukan di darat dan lepas pantai.
6. Thailand
Thailand memiliki banyak sumber daya bahan mentah, seperti hasil-hasil pertanian dan pertambangan. Hasil pertambangan meliputi timah, tembaga, minyak dan gas, bijih besi, emas, timbal, dan wolfram. Industri yang dikembangkan masih bersifat industri pengolahan hasil alam, seperti pengolahan hasil beras, pengolahan karet mentah, pemintalan benang, tekstil, semen, dan berbagai produk olahan minyak bumi. Saat ini mulai berkembang industri perakitan komponen elektronik dan otomotif. Komoditas ekspor Thailand terdiri atas hasil pertanian dan industri.
Komoditas yang diunggulkan dari Thailand adalah pariwisata, produk pertanian, perikanan, tapioka, karet, biji-bijian, dan gula.
7. Vietnam
Hasil pertanian dan bahan tambang yang melimpah dari Vietnam merupakan sumber bahan baku proses industri. Upah buruh yang relatif murah dan kondisi masyarakat yang dinamis merupakan faktor-faktor yang menarik bagi investor asing untuk menanam modal di Vietnam. Saat ini industri yang berkembang di Vietnam adalah industri pengolahan bahan makanan, penggilingan padi, dan tekstil. Pusat industri utama berada di kota Ho Chi Minh. Komoditas ekspor utama Vietnam masih didominasi oleh pertanian, perkebunan, dan hasil tambang. Komoditas ekspor tersebut diantaranya beras, karet, kopra, kopi, produk kelautan, aneka kayu, minyak bumi, dan bijih besi. Sedangkan impor utama adalah bahan bakar, besi, baja, pupuk, obat-obatan, dan bahan kimia.
8. Laos
Laos memiliki kawasan hutan yang cukup luas dan lebat. Hal ini menjadikan hasil hutan sebagai salah satu bahan baku industri utama. Berbagai bentuk kegiatan industri di Laos yang memanfaatkan sumber daya hutan diantaranya industri pemotongan kayu dan pengolahan kayu. Selain itu, terdapat juga industri pengolahan bahan tambang dan pengolahan makanan. Laos mengembangkan sektor perdagangan dengan komoditas ekspor utama berupa hasil pertanian berupa beras, tembakau, dan kopi; hasil hutan; dan hasil tambang berupa timah. Sementara itu, impor utama berupa kendaraan bermotor, mesin-mesin, dan besi baja.
9. Myanmar
Myanmar memiliki komoditas perdagangan berupa kayu jati, beras, pupuk, dan berbagai barang kerajinan. Myanmar kaya akan hasil-hasil alam, pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Oleh karena itu, industri yang berkembang merupakan industri pengolahan hasil alam. Berbagai jenis industri di Myanmar adalah industri pertambangan berupa timbal, seng, emas, perak, permata, minyak bumi, dan tungsten; industri pengolahan ikan; pemotongan kayu; semen; tekstil; dan berbagai barang kerajinan.
10. Kamboja
Kamboja memiliki beberapa sumber mineral seperti batu bara, fosfat, bijih besi, emas, dan tembaga. Kamboja juga memiliki banyak hasil pertanian sehingga memunculkan usaha-usaha penggilingan padi, pengolahan kayu, tekstil, dan berbagai kerajinan tangan. Komoditas perdagangan yang dikembangkan oleh Kamboja adalah hasil-hasil alam seperti karet alam, beras, kayu, dan lada.
11. Timor Leste
Timor Leste kaya akan hasil -hasil perkebunan terutama kopi, kelapa, dan karet; hasil hutan terutama damar dan berbagai jenis kayu; hasil mineral seperti minyak bumi dan emas. Selain itu, Timor Leste memiliki sumber daya manusia yang cukup banyak. Timor Leste merupakan negara yang relatif baru di dunia internasional. Oleh karena itu, peran perdagangannya juga masih terbatas. Komoditasnya masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan negaranya sendiri, bahkan masih mengimpor beberapa barang dalam pemenuhan kebutuhan dalam negerinya.
Materi Pembelajaran Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 6 Tema 1 Subtema 2
SBdP KD 3.3 dan 4.3
Patung
Patung merupakan salah satu karya seni rupa tiga dimensi karena patung mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi serta dapat dinikmati dari segala arah. Pada umumnya, patung diciptakan untuk memenuhi kebutuhan batin atau dinikmati keindahannya saja. Di Indonesia, kerajinan patung sudah ada sejak dulu dan berkembang hingga sekarang. Jenis dan bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan patung pun beragam, baik dari bahan lunak seperti kayu, tanah liat, semen; maupun bahan keras seperti batu dan logam.
Jenis-jenis patung menurut bentuknya.
1. Bentuk patung tubuh
Bentuk patung tubuh meliputi seluruh bagian objek.
2. Bentuk patung dada
Bentuk patung dada terdiri dari sebagian objek
3. Bentuk patung relief
Bentuk patung relief bagian belakangnya tidak kelihatan. Patung relief disebut juga gambar timbul.
Proses Pembuatan Patung Hewan
- Siapkan balok kayu sesuai dengan ukuran dan pola yang sudah kita gambar. Pindahkan gambar/pola hewan di atas permukaan kayu.
- Berilah selotip melingkar pada balok. Selotip ini berfungsi sebagai pengikat. Tetapi, jika dipahat langsung tidak perlu menggunakan selotip.
- Lakukan pemotongan dengan menggunakan gergaji dari 4 sisi.
- Buatlah bentuk global. Bandingkan dengan gambar/pola. Usahakan mendekati bentuknya.
- Gosoklah dengan menggunakan kertas gosok atau amplas.
- Lanjutkan dengan membuat detail bagiannya kemudian haluskan dengan amplas lagi.
- Di-finishing dengan menggunakan cat akrilik atau melamin.
Langkah-langkah Membuat Patung dengan Menggunakan Tanah Liat atau Plastisin
- Siapkan materi tanah liat, meja putar, dan alat bantu cetak.
- Gambarlah atau tentukan desain dari patung yang akan kamu buat.
- Mulailah bentuk plastisin dengan bentuk global (bulat, persegi, oval, dsb.)
- Bentuk dengan cara membutsir.
- Ukir bagian-bagian patung secara lebih detail memakai alat sederhana.
- Bila sudah selesai, segera keringkan. Jangan langsung dibawah terik matahari karena patung akan mudah retak. Patung cukup diangin-anginkan di tempat yang teduh.